Ketika berbincang tentang bisnis online, marketplace dan toko online menjadi dua platform yang kerap dibahas sebagai tempat mengelola bisnis online yang mudah. Beberapa kalangan menganggap bahwa marketplace dan toko online adalah dua hal yang sama. Pasalnya, keduanya dikelola secara online.

Nah, kamu sebagai pebisnis tentu harus tahu bahwa sebenarnya marketplace dan toko online adalah dua hal yang berbeda. Memang, ada kemiripan dari dua platform tersebut. Namun, dari beberapa sisi, keduanya memiliki perbedaan. Selain itu, apa yang penting adalah perbedaan tersebut akan berpengaruh pada strategi pemasaran yang harus diterapkan.

Sekilas Tentang Marketplace dan Toko Online

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan marketplace dan toko online tersebut?

Nah, dalam pengertian singkat, marketplace adalah website pihak ketiga yang berfungsi sebagai perantara dan akan menghubungkan penjual serta pembeli secara online. Bisa dikatakan bahwa marketplace mirip dengan department store online. Di dalamnya ada banyak seller yang menjajakan produk mereka.

Baca juga : Menelusuri Fungsi Marketing Plan Lebih Jauh

Sementara toko online adalah model bisnis yang dijalankan dengan menjual aneka produk secara online. Produk yang disediakan di toko online bisa terdiri dari berbagai brand atau hanya satu brand saja. Nah, di toko tersebut, hanya ada satu penjual yaitu pemilik toko online tadi. Toko online kerap disebut dengan istilah e-commerce.

Ragam Perbedaan Marketplace dan Toko Online

Seperti yang disinggung di awal, meskipun memiliki kemiripan, marketplace dan toko online memiliki beberapa perbedaan yang cukup mendasar. Adapun beberapa perbedaan diantara keduanya adalah:

1. Faktor biaya

Perbedaan antara marketplace dan toko online bisa dilihat dari faktor biaya. Hal ini sebenarnya cukup penting karena biaya pengelolaan juga termasuk modal yang harus disediakan.

Nah, terkait biaya, marketplace memberikan kemudahan pengguna untuk mendapatkan layanan secara gratis. Ya, untuk membuka toko di marketplace, kamu memang tidak perlu mengeluarkan biaya dan mendapatkan fitur standard. Nah, biaya diperlukan jika kamu menggunakan fitur khusus yang ada di dalamnya, seperti fitur ads atau lainnya.

Sementara toko online, kamu perlu mengeluarkan biaya di awal untuk membukanya. Hal ini dikarenakan kamu harus menyewa hosting sebagai lokasi toko. Meskipun demikian, biaya yang dikeluarkan adalah salah satu investasi jangka panjang.

2. Faktor kesulitan pembuatan

Faktor kesulitan pembuatan menjadi pembeda lainnya dari marketplace dan toko online. Terkait hal ini, marketplace bisa dikatakan lebih mudah perihal pembuatan dibandingkan dengan toko online. Hal ini dikarenakan seluruh hal yang kamu perlukan sudah ada pada marketplace tersebut.

Baca juga : Trik Pemasaran Online FOMO yang Memanfaatkan Kondisi Psikologis

Nah, untuk toko online, kamu perlu belajar mengenai teknis yang diperlukan. Selain cara untuk membuat toko online tersebut, kamu juga perlu mempelajari tentang pemeliharaan dan optimasi toko online untuk menjaring lebih banyak konsumen.

3. Faktor promosi

Satu lagi perbedaan mendasar antara marketplace dan toko online adalah faktor promosi. Dalam hal ini, untuk kamu yang memiliki toko online, kamu harus mengurusi promosi secara manual seperti menarik traffic, mengumpulkan leads dan lainnya.

Di sisi lain marketplace cenderung lebih simple. Kamu hanya perlu memilih dan membayar paket iklan yang tersedia. Nah, nantinya secara otomatis sistem marketplace akan membantu promosi yang kamu lakukan.

Dengan mengetahui perbedaan antara marketplace dan toko online, tentu kamu bisa menentukan mana yang menurut kamu paling pas untuk berbisnis. Terkait bisnis online, kamu bisa menggunakan layanan Enablr untuk memaksimalkan bisnis tersebut.

Ya, Enablr siap membantu kamu melakukan riset baik untuk mencari produk atau mengetahui kondisi pasar. Selain itu, kamu pun juga akan mendapatkan bantuan untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat.