Di era teknologi yang berkembang sangat pesat, peranan data semakin vital dalam mendukung pengembangan ide dan juga gagasan di dalam dunia bisnis. Di sinyalir dari World Economic Forum pada tahun 2020, data yang diproduksi oleh seluruh dunia mencapai kisaran 44 zettabytes (1 zettabytes = 1000^7) dan diprediksi akan mencapai 175 zettabytes pada tahun 2025.
Besaran data ini dihasilkan dari aktivitas yang kita lakukan di social media, platform keuangan, e-commerce dan beragam akitivitas lainnya yang dilakukan oleh jutaan pengguna internet di dunia.
Baca juga : Enablr Luncurkan Stats, Tools Riset Pemasaran Bagi Para Pebisnis di E-commerce
Akan tetapi, alih-alih menjadikan data sebagai tambahan nilai kompetitif bagi perusahaan di Indonesia, kebanyakan di antaranya justru kewalahan dan bahkan menganggapnya sebagai beban. Melalui hasil riset global yang dilakukan oleh Dell Technologies, ada tiga paradoks besar yang dialami sebagian besar perusahaan di Indonesia dalam memanfaatkan data.
Pertama, 69 persen perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa perusahaan mereka mengutamakan data, namun hanya 22 persen yang menganggapnya sebagai modal dan menerapkannya di seluruh lini bisnis.
Kedua, banyak perusahaan di Indonesia yang merasa bahwa mereka membutuhkan data, tetapi di saat yang bersamaan mereka kewalahan dalam pengelolaannya.
Ketiga, hanya 12 persen perusahaan di Indonesia yang mengalihkan aplikasi dan infrastruktur bisnis mereka ke dalam model as-a-service jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
Dilihat dari faktor penyebab terbesar terjadinya paradoks tersebut, kebanyakan perusahaan di Indonesia masih belum memiliki kemampuan pengelolaan data. Ketidakmampuan ini menyebabkan adanya skill gap untuk mengorganisir volume data dari berbagai sumber, kecepatan pemrosesan data, kemudahan akses terhadap data dan juga menjawab tantangan keberagaman data yang dapat diolah, diinterpretasikan dan dibagikan ke seluruh lini bisnis.
Baca juga : SEO Marketplace, Si Pembawa Olshop Kamu ke Peringkat Terbaik
Melihat situasi pemanfaatan data bagi perusahaan yang terjadi di Indonesia, Stats hadir untuk mengisi kesenjangan serta menjawab berbagai kendala dan permasalahan data bagi para pebisnis maupun perusahaan di Indonesia.
Dengan Stats, para pebisnis dan perusahaan di skala apa pun mampu mendapatkan gambaran tren pasar dan menangkap kebiasaan belanja para konsumen e-commerce dengan data yang sudah tervisualisasi dan selalu diperbaharui secara real-time. Hal ini dapat mengisi kesenjangan skill yang umumnya dimiliki sumber daya manusia di dalam perusahaan dan bisnis, sehingga siapa pun dapat menangkap, menginterpretasi dan mengambil kesimpulan dari data dengan mudah.
Akses data yang kerap kali menjadi permasalahan bagi para pebisnis pun juga tidak perlu lagi menjadi hambatan dengan penggunaan Stats. Data yang sudah dihasilkan mampu diakses di mana saja dan kapan saja, bahkan raw data yang dihasilkan pun dapat diunduh dalam format Excel. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi para pebisnis dan perusahaan untuk menginterpretasi dan mengambil kesimpulan secara lebih strategis.
Segala keunggulan Stats dapat dimanfaatkan oleh para perusahaan maupun bisnis dari segala kalangan dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp.85.000,-/bulan*.
Karenanya, seluruh perusahaan dapat menciptakan data-driven culture di mulai dari Stats!💪😎
Leave A Comment