Pengumpulan data merupakan aktivitas yang tidak terpisahkan dari serangkaian kegiatan penelitian. Bahkan, dapat dikatakan bahwa pengumpulan data menjadi ujung tombak di dalam sebuah penelitian. Karena, sebaik-baiknya penelitian hanya sebaik kualitas data yang mendukungnya.
Saat memilih teknik pengumpulan data, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk mengurangi adanya masalah, hambatan maupun kesalahan yang mungkin terjadi selama kegiatan penelitian dilakukan. Karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui berbagai jenis pengumpulan data dan juga klasifikasi dan jenis data yang dikumpulkan.
Yuk, kita simak dulu pengertian dari teknik pengumpulan data!
Pengertian Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dapat dijelaskan sebagai cara atau metode yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan berbagai informasi, data maupun fakta pendukung lainnya yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. Umumnya, teknik pengumpulan data bergantung pada permasalahan penelitian yang ingin digali dan metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti.
Baca juga : Kupas Tuntas Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif!
Sebagai contoh, jika peneliti menggunakan metode kualitatif dalam menjalankan penelitian, maka data yang diambil merupakan data yang bersifat non-numerik dari sekelompok kecil target responden. Namun, jika peneliti menggunakan metode kuantitatif dalam menjalankan penelitian, maka data yang diambil merupakan data yang bersifat numerik dari sekelompok besar sampel yang merepresentasikan populasi yang ingin kita teliti.
Ketika peneliti menentukan suatu teknik pengumpulan data atau proses mengumpulkan data, keberadaan instrumen penelitian merupakan suatu bagian integral dari penelitian untuk mengumpulkan, menyelediki dan menganalisa masalah yang diteliti. Karena itu, instrumen yang digunakan harus memiliki validitas dan reliabilitas yang baik.
Sebelum kita membahas instrumen-instrumen apa saja yang bisa kita gunakan saat mengumpulkan data, ada beberapa prinsip pengumpulan data yang wajib kita pahami. Prinsip-prinsip tersebut ialah:
- Memastikan data yang diambil lengkap dan berkualitas. Artinya, data yang diambil benar-benar lengkap untuk menjawab permasalahan penelitian dan berkualitas untuk menguji validitas dan reliabilitasnya di dalam proses analisa data.
- Data yang diambil adalah data yang bersifat faktual, nyata dan benar adanya.
- Ketika data dikumpulkan, maka data tersebut dipastikan diambil dari sumber yang objektif, bukan suatu perkiraan atau pengandaian.
- Menggunakan teknik maupun instrumen penelitian yang tepat, baik dari jenisnya, kegunaan, waktu pengumpulan, hingga relevansi datanya.
- Melindungi dan menjamin kerahasiaan data dari subjek atau responden penelitian.
Nah, instrumen dan teknik apa saja yang bisa kita gunakan untuk mengumpulkan data sesuai dengan pendekatan metode penelitian?
Secara umum, beberapa instrumen yang dapat digunakan antara lain:
1. Kuesioner (Angket)
Instrumen penelitian yang satu ini merupakan instrumen yang paling banyak digunakan di dalam melakukan riset pasar. Instrumen ini dapat dibuat dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang terstruktur untuk dijawab oleh sejumlah responden.
Keunggulan dari instrumen penelitian ini ialah sifatnya yang fleksibel untuk dibuat, di mana peneliti dapat menyusun sejumlah pertanyaan sesuai dengan sasaran permasalahan yang ingin dijawab.
Selain itu, dalam proses pembuatan maupun pengadministrasian instrumennya juga tergolong efisien. Melalui sejumlah pertanyaan yang dibuat dan diisi langsung oleh subjek penelitian, peneliti mampu mendapatkan berbagai insight yang valid dalam kurun waktu yang singkat.
2. Interview (Wawancara)
Jenis lainnya adalah interview atau wawancara. Di dalam artikel sebelumnya, secara singkat kita sudah membahas teknik ini yang umumnya digunakan di dalam pendekatan kualitatif.
Secara sederhana, wawancara adalah teknik pengumpulan data di mana interviewer (orang yang menjadi penanya di dalam proses wawancara) mengajukan sejumlah pertanyaan yang dijawab oleh interviewee (responden yang menjawab di dalam proses wawancara).
Sebelum proses wawancara berlangsung, peneliti menyusun panduan wawancara berdasarkan ranah permasalahan yang ingin digali. Panduan wawancara bisa disusun secara terstruktur maupun tidak terstruktur.
Ketika proses wawancara berlangsung, peneliti dapat merekam dan mencatat respon dari interviewee yang hasilnya dapat diuraikan dan diolah menjadi data di dalam penelitian.
Baca juga : 7 Langkah Riset Pasar yang Wajib Diketahui Para Pebisnis!
3. Observasi (Pengamatan)
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati langsung subjek penelitian yang diteliti. Sebelum proses observasi berlangsung, peneliti perlu mempersiapkan instrumen penelitian yang dapat disebut sebagai lembar pengamatan. Isi dari lembar pengamatan ini berupa checklist yang di dalamnya terdapat perilaku atau hal-hal yang ingin diteliti dari subjek penelitian. Selain itu, hal lain yang perlu disiapkan ialah merencanakan proses pencatatan pengamatan dan juga menentukan alat bantu yang dibutuhkan untuk merekam hasil observasi.
4. Studi Pustaka dan/atau Dokumen
Teknik pengumpulan data ini merupakan teknik di mana peneliti mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber data atau dokumen yang relevan terhadap permasalahan penelitian. Sumber-sumber data ini harus bersifat kredibel dan reliabel, di mana sumber data ini merupakan sumber yang isinya dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diandalkan untuk menjawab permasalahan penelitian yang ada.
Studi dokumen umumnya mengandalkan arsipan seperti sumber tertulis, foto, gambar, serta film.
Sementara itu, studi pustaka dapat diambil dari buku, berita, artikel ilmiah dan juga website yang kredibel seperti Stats.
Itu lah beberapa teknik dan instrumen pengumpulan data yang dapat dimanfaatkan saat melakukan riset pasar. Pastinya, sertakan Stats di dalam proses riset yang kamu lakukan, ya! Selain sumbernya yang sudah pasti faktual, aktual dan kredibel, kamu dapat memanfaatkannya dari mana saja dan kapan saja. Yuk, coba kemudahan riset pasar melalui Stats sekarang juga!
Leave A Comment