Istilah data-driven dan data-informed sering kali tertukar antara satu dan lainnya. Pada intinya, di dalam pendekatan data-driven maupun data-informed, keduanya dapat kita adopsi bagi perkembangan usaha dan bisnis. Namun, perlu kita pahami dulu arti dari kedua pendekatan ini, faktor-faktor sebelum mengadopsikannya di dalam bisnis dan perusahaan, serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pendekatan.
Yuk, kita simak selengkapnya!
- Data Driven
Data-driven dapat dijelaskan sebagai pengambilan keputusan yang sepenuhnya mengandalkan data. Metode ini digunakan ketika suatu bisnis atau perusahaan menempatkan data sebagai satu-satunya faktor pengambilan keputusan.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan melihat peningkatan sales di marketplace A yang berbanding lurus dengan budget iklan yang dikeluarkan di marketplace tersebut dalam sebulan terakhir. Maka, perusahaan dapat mengambil keputusan untuk menambah budget iklan untuk meningkatkan performa sales di periode berikutnya.
Lalu, faktor apa yang perlu kita perhatikan sebelum mengadopsi pengambilan keputusan berdasarkan data-driven? Dalam kasus seperti ini, sebuah bisnis atau perusahaan harus memiliki jumlah data yang sangat besar dari sumber yang reliabel.
Baca artikel lainnya: Menciptakan Data-Driven Culture Dengan Stats
Hal ini untuk memitigasi beberapa hal, seperti terjadinya bentuk data yang terlalu ekstrim karena jumlahnya yang kurang cukup. Dikarenakan pengambilan keputusan data-driven benar-benar mengandalkan data, bentuk data yang ekstrim ini menyebabkan keputusan yang diambil menjadi condong ke satu arah di mana arah tersebut belum tentu akurat.
Selain itu, sedikitnya jumlah data meningkatkan banyaknya nilai outlier. Outlier, secara sederhana, dapat dijelaskan sebagai nilai data yang abnormal jika dibandingkan dengan data-data lainnya. Hal ini berpotensi bagi pengambil keputusan untuk melewatkan nilai data yang bisa jadi tidak seharusnya tergolong sebagai outlier.
Kemudian, seperti apa kelebihan dan kekurangan dari pengambilan keputusan data-driven?
Kelebihan:
- Pengambilan keputusan dapat diambil secara cepat
- Keputusan yang diambil sepenuhnya diambil berdasarkan data, sehingga meminimalisir bias interpretasi data dari faktor manusia
- Lebih condong membuat perusahaan dan pebisnis lebih teliti dalam memproses dan mengklasifikasikan data
Kekurangan:
- Hanya mengambil keputusan berdasarkan data, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi fluktuasi data
- Sumber data yang kurang akurat dan kurang reliabel, sehingga keputusan yang diambil menjadi tidak tepat
- Relatif kurang tepat digunakan untuk pengambilan keputusan strategis yang pengaruhnya besar bagi arah bisnis
- Data-Informed
Lain hal dengan data-driven yang mutlak mengandalkan data dalam pengambilan keputusan, data-informed adalah proses pengambilan keputusan yang melibatkan konteks atau faktor lain yang relevan. Dikarenakan data-informed melibatkan berbagai hal, data digunakan sebagai salah satu faktor dalam penentuan keputusan.
Contohnya, suatu brand A yang memasarkan produknya di marketplace Z mendapatkan data bahwa produk Y banyak dibeli oleh pembeli yang berdomisili di JABODETABEK. Dalam konteks pengambilan keputusan data-informed, brand A tidak langsung mengambil keputusan mutlak untuk memberikan promo khusus bagi pembeli di JABODETABEK, melainkan mempertimbangkan beberapa hal; lebih banyak pembeli perempuan atau laki-laki? Berapa rentang usia pembeli? Bagaimana dengan harga ongkos kirim ke daerah selain JABODETABEK? Apakah produk lainnya juga banyak dibeli oleh pembeli dari JABODETABEK?
Walaupun hasil data menunjukkan lebih banyak pembeli yang berasal dari JABODETABEK, keputusan akhir tetap diimbangi dengan data-data pendukung dan pertimbangan lainnya yang relevan.
Faktor yang perlu diperhatikan sebelum mengambil keputusan berdasarkan data-informed adalah bias yang terjadi di dalam proses analisa data. Di saat analis mengumpulkan berbagai macam sumber data, ia perlu memiliki skills dan kemampuan untuk mengumpulkan data dari sumber yang reliabel dan kontekstual. Tanpa kemampuan ini, maka ada potensi keputusan yang diambil menjadi tidak akurat dan sarat akan bias.
Berikut adalah penjelasan lebih lengkap tentang kelebihan dan kekurangan dari pengambilan keputusan data-informed:
Kelebihan:
- Dapat mengambil keputusan walaupun jumlah data kurang padat atau kurang banyak
- Keputusan yang lebih kaya dan kontekstual, sehingga analis tidak perlu bergantung ke satu poin data tertentu untuk mengambil keputusan
- Dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang bersifat strategis dan menentukan arah dari suatu bisnis atau perusahaan
Kekurangan:
- Meningkatkan potensi konflik antar tim di keputusan dibuat karena dasar penentuannya yang sarat akan variasi dan sumber data
- Kurang cocok jika digunakan untuk keputusan yang bersifat taktis, dikarenakan proses pengambilan keputusannya yang lebih kompleks
- Kurang efisien dan memakan waktu yang cukup lama, sehingga memungkinkan pendapat atau pengaruh lain masuk di dalam proses pengambilan keputusan
Berdasarkan pemaparan di atas, lantas kita bertanya, tipe pengambilan keputusan mana yang paling tepat bagi bisnis atau perusahaan di mana tempat saya bekerja?
Baca juga : Riset Pasar: Kenali Lebih Dalam!
Tentunya, para pebisnis online bisa mempertimbangkan prosesnya berdasarkan kebutuhan dari permasalahan yang dihadapi. Bisa jadi, saat pebisnis online dihadapi oleh masalah yang bersifat strategis, misal diversifikasi produk, ide produk baru, atau menentukan apakah bisnis sudah harus beralih ke digital, maka proses pengambilan keputusan data-informed lebih tepat untuk digunakan. Lain hal jika pebisnis online dihadapi dengan permasalahan seperti menentukan harga promo di periode Ramadhan, menentukan budget iklan berdasarkan data historikal, maka pengambilan keputusan data-driven lebih cocok untuk digunakan dalam kasus-kasus seperti ini.
Yang jelas, para pebisnis online dapat memanfaatkan Stats, terlepas pendekatan data apa yang sedang dilakukan. Kayanya insight dan wawasan yang ditawarkan oleh Stats bisa mengambil peran di dalam seluruh proses pengambilan keputusan bisnis dan perusahaan.
Kapan lagi para pebisnis online bisa memanfaatkan satu tools yang menunjang berbagai proses pengambilan keputusan? Yuk, mulai manfaatkan data untuk beragam keputusan bisnis di Stats!
Leave A Comment