Di era digital saat ini, tentu kamu tidak asing dengan istilah e-commerce. Kadang kala, istilah tersebut dihubungkan dengan marketplace. Namun, tahukah kamu sebenarnya dua hal tersebut berbeda jauh. E-commerce adalah proses jual beli produk secara elektronik. Jadi, bisa dibilang kalau marketplace adalah salah satu bentuk dari e-commerce.
Kalau kamu ingin mendalami lebih jauh tentang e-commerce, yuk, simak penjelasannya lebih lengkap di bawah ini!
Apa Itu E-Commerce?
E-commerce adalah singkatan dari electronic commerce yang berarti semua aktivitas jual beli yang dilakukan melalui perantara media elektronik. Jadi, bisa melalui telepon, televisi, dan juga internet. Meskipun saat ini, jual beli lebih banyak dilakukan melalui internet.
Merujuk pada pengertian e-commerce menurut ahli, ada Laudon & Laudon (1998) yang berpendapat bahwa e-commerce adalah suatu proses menjual dan membeli produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan perantara komputer yaitu memanfaatkan jaringan komputer.
Lain halnya dengan David Baum (1999) yang menyebut jika e-commerce adalah satu set teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang dinamis untuk menghubungkan perusahaan, konsumen, dan masyarakat melalui transaksi elektronik, pertukaran barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
Baca juga : Alasan Olshop Sepi Pembeli yang Harus Dihindari Pelaku Usaha
Jenis-Jenis E-Commerce
Tahukah kamu jika e-commerce mempunyai beberapa jenis atau golongan? Nah, keenamnya akan dibahas lebih lanjut di bawah ini!
- Business to Bussiness
Jenis e-commerce yang pertama sering kali disebut dengan B2B. Perusahaan akan menjual produk maupun jasanya pada perusahaan yang lain. E-commerce ini bekerja dengan cara pembeli akan order barang dengan jumlah yang besar seperti perusahaan yang melakukan pembelian alat kantor pada produsennya.
- Business to Consumer
Business to consumer atau B2C ini adalah jenis e-commerce dimana perusahaan menjual produk maupun jasa pada konsumen. Biasanya, pelanggan akan mengecer barang tersebut. Jadi, kalau kamu sudah pernah membeli barang di toko online, ini termasuk business to consumer.
- Consumer to Consumer
Selanjutnya, C2C yang biasanya terjadi saat seseorang membeli barang bekas pada orang lain melalui internet. Bisa dibilang kalau C2C ini merupakan transaksi online hanya antara individu dengan individu.
- Consumer to Business
C2B memiliki skenario dimana ada orang yang melakukan penjualan produk kepada perusahaan. Misalnya, seorang desainer grafis yang menawarkan jasa logo pada suatu perusahaan.
- Business to Public Administration
Model e-commerce B2A ini serupa dengan model B2B tadi. Namun, pelakunya yakni bisnis dengan lembaga pemerintah. Misalnya, ada jasa pembuatan website yang bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat sistem administrasi online.
- Consumer to Public Administration
C2A dilakukan seorang individu serta lembaga pemerintah. E-commerce yang satu ini memang jarang ditemukan di Indonesia. Namun, pada dasarnya, transaksi C2A berbentuk jasa.
Baca juga : Aplikasi Binis Online yang Wajib Kamu Tahu
Keuntungan Berjualan di E-Commerce
Setelah mengenai ragam model e-commerce, tentu kamu juga harus tahu keuntungan berjualan di e-commerce. Diantara keuntungan menggunakan e-commerce adalah:
- Bisa memperluas pangsa pasar karena tidak ada batasan waktu dan tempat.
- Dapat meningkatkan customer loyality karena setiap informasi lebih lengkap serta dapat diakses kapan saja.
- Jangkauan lebih luas dan bisa menyasar siapa saja asal memiliki akses terhadap internet.
- Tidak perlu menyewa tempat.
- Bisa menghemat biaya promosi.
- Berjualan bisa dilakukan 24 jam.
- Biaya operasional lebih efisien karena bisa mengurangi jumlah karyawan.
Apakah kamu tertarik untuk berjualan melalui e-commerce? Jika iya, kamu juga harus mengandalkan Enablr.id untuk mendukung usahamu. Pasalnya, Enablr.id menyediakan tools yang powerful. Baik untuk melakukan retargeting, prospeksi otomatis, dan cross-selling.
Leave A Comment